Konsepsi Ilmu Budaya
Dasar Dalam Kesusastraan
Oleh:
Ardhiansyah Doni
Ramadhan
11114487
Pembimbing
`
( Sendi Eka Nanda )
SISTEM
INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr. Wb
Puji dan syukur kami
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya
lah makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas yang berjudul “Konsepsi
Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan”
Dalam
proses pembuatan makalah ini, ada beberapa kesulitan-kesulitan yang penulis
hadapi. Namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penulisan
makalah ini akhirnya dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis
berterima kasih atas kerjasama dari rekan-rekan yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini, baik dalam penjelasan maupun motivasi.
Menyadari
adanya kekurangan dalam makalah ini, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari berbagai pihak yang nantinya dapat menjadi masukan dalam
perbaikan baik terhadap kami selaku penulis maupun kepada pihak-pihak lain yang
berhubungan.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi pihak-pihak yang
membutuhkan. Mohon maaf jika ada kekurangan dan terima kasih atas perhatiannya.
Jakarta,
18 MARET 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………...........................1
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………............................2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….……...................3
BAB I PEMBAHASAN
I.i Pendekatan
Kesusastraan…………………………………..................................................4
I.ii IBD
yang dihubungkan dengan prosa………………......................…………………….4
I.iii Nilai
nilai dalam prosa fiksi...……………………………………........………….…………..5
I.iv IBD yang dihubungkan dengan puisi………………………………………………………6
BAB II PENUTUP
II.i Kesimpulan………………………………………………………………………….........................6
BAB III PERTANYAAN
III.i Pertanyaan……………………………………………………………………………………………6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................7
BAB
I PEMBAHASAN
I.i Pendekatan
Kesusastraan
IBD
dikembangkan di indonesia berawal dari basic humanities. Istilah ini berasal
dari bahasa latin humanus yang berarti manusiawi, halus. Hampir di setiap
jaman, seni termasuk sastra yang memegang peranan penting. Ini dikarenakan
seni merupakan ekspresi nilai-nilaikemanusian. Seni memegang peranan
penting karena nilai-nilai kemanusian yang normatif. Hampir di setiap jaman
seni mempunyai peran penting. Karena sastra menggunakan bahasa, sementara itu
bahasa mewakili pernyataan manusia. Manusia dan sastra pada hakekatnya satu.
Kenyataan inilah yang mempermudah sastra untuk berkomunikasi. Sastra juga mudah
berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra penjabaran abstraksi. Sastra
juga didukung oleh cerita yang bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat.
IBD adalah
salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dari
MKDU. IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang
keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (The Humanities), akan tetapi
IBD semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa
dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap
nilai-nilai budaya. Pada waktu menggunakan karya sastra, misalnya. Mahasiswa
tidak perlu mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra, dan
sebaginya. Memang seperti cabang-cabang the humanities lainnya, dalam Ilmu
Budaya Dasar sastra tidak diajatkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus. Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya. Orientasi the Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.
I.ii IBD
yang dihubungkan dengan prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi
karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya
yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin
“prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan
untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan
untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis
media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa
baru. Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya
barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Adapun unsur-unsur instrik dalam prosa:
1.
Tema adalah tentang apa prosa tersebut berbicara
2.
Amanat atau pesan yaitu nasehat yang hendak disampaikan kepada
pembaca
3.
Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita
4.
Perwatakan atau karakteristik atau penokohan adalah cara-cara
pengarang menggambarkan watak pelaku
5.
Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan diri
6.
Sudut pandang orang pertama adalah pengarang sebagai pelaku
7.
Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang tidak menjadi pelaku
8.
Latar atau seting adalah gambaran atau keterangan mengenai
tempat, waktu, situasi atau suasana berlangsungnya peristiwa
9.
Gaya bahasa adalah corak pemakaian bahasa
Jenis – jenis
Prosa terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Prosa lama :
> Hikayat
> Sejarah
> Kisah
> Dongeng
2. Prosa
baru :
> Roman
> Novel
> Cerpen
> Riwayat
> Kritik
> Resensi
> Esai
I.iii Nilai
nilai dalam prosa fiksi
Prosa fiksi
dalah prosa yang mempunyai nilai-nilai yang didapatkan oleh pembaca lewat
sastra, berikut ini merupakan nilai-nilai yang ada di dalam prosa fiksi:
1. Memberikan
wawasan, karena yang didapatkan oleh pembaca adalah pengetahuan tentang nilai –
nilai prosa fiksi yang mereka baca.
2. Memberikan
informasi, karena yang didapatkan oleh pembaca bukan hanya wawasan melainkan
informasi yang banyak dari berbagai tokoh prosa fiksi di dunia.
3. Memberikan
kesenangan, selain memberikan wawasan dan informasi juga dapat memberikan
kesenangan pembaca yang di selilingi dengan sejarah – sejarah zaman dahulu
kala.
4. Memberikan
warisan, dapat di berikan kepada cucu – cucu kita nanti untuk bekal mereka
dalam memdalami prosa fiksi tersebut.
I.iv IBD yang dihubungkan dengan puisi
Puisi merupakan
sebuah bentuk karya sastra singkat yang bertujuan untuk menuangkan apa yang ada
di pikiran kita, apa yang ada di hati kita, dan apa yang ada di jiwa kita. Puisi
merupakan bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah
baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Kreativitas Penyair Dalam Membangun Puisinya, yaitu ;
1. Figura bahasa
( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan,
alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan
tentang gambaran angan.
2. Kata-kata
yang ambiquitas yaitu kata-kata yang memiliki makna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata
berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan
pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata
yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberikan tambahan nilai-nilai rasa
dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5. Pengulangan,
yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih
menggugah hati pembaca.
BAB II PENUTUP
II.i Kesimpulan
Banyak
ilmu sastra yang mengandung unsur budaya, seperti prosa dan puisi diatas, untuk
itu kita dapat mengerti arti yang terkandung disetiap puisi atau prosa
tersebut. Kita juga butuh pendalaman dan pengalaman untuk memahami hal ini,
oleh karena itu kesusatraan sangat berkaitan dengan sosial dan budaya.
BAB III PERTANYAAN
III.i Pertanyaan
1.
Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya mengajak
pembaca untuk…
a.
Bersenang-senang c. Merenung
b.
Membaca d. Mengikuti kehendak jamannya
2.
Prosa baru terbagi menjadi 5, kecuali…..
a.
Kisah c. Cerita pendek
b.
Biografi d. Dongeng
3.
Prosa
lama terbagi menjadi 5, kecual….
a.
Sejarah c. Epos
b.
Hikayat d. Kisah
4.
Dibawah ini adalah nilai-nilai yang terkandung dalam prosa
fiksi, kecuali…
a.
Memberikan
wawasan kultura c. Memberikan
kepuasan diri
b.
Memberikan kesenangan d. Memberikan
informasi
5.
“Sastra”
berasal dari bahasa…
a.
Jawa c. Sansekerta
b.
Latin d. Inggris
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar