Minggu, 22 Maret 2015

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan


Oleh:
Ardhiansyah Doni Ramadhan
                                             11114487                               




                                                                                        Pembimbing

          `                                                                                             
         
                                                                                   ( Sendi Eka Nanda )

                                                                                               

SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya lah makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas yang berjudul “Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
Dalam proses pembuatan makalah ini, ada beberapa kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penulisan makalah ini akhirnya dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis berterima kasih atas kerjasama dari rekan-rekan yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, baik dalam penjelasan maupun motivasi.
Menyadari adanya kekurangan dalam makalah ini, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak yang nantinya dapat menjadi masukan dalam perbaikan baik terhadap kami selaku penulis maupun kepada pihak-pihak lain yang berhubungan.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Mohon maaf jika ada kekurangan dan terima kasih atas perhatiannya.
                                                                                                                       

                                                                                                            Jakarta, 18 MARET 2015



Penulis





DAFTAR ISI


Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………...........................1
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………............................2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….……...................3
BAB I  PEMBAHASAN
I.i         Pendekatan Kesusastraan…………………………………..................................................4
I.ii        IBD yang dihubungkan dengan prosa………………......................…………………….4
I.iii       Nilai nilai dalam prosa fiksi...……………………………………........………….…………..5
I.iv       IBD yang dihubungkan dengan puisi………………………………………………………6
BAB II  PENUTUP
II.i        Kesimpulan………………………………………………………………………….........................6
BAB III  PERTANYAAN
III.i       Pertanyaan……………………………………………………………………………………………6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................7





BAB I  PEMBAHASAN

I.i           Pendekatan Kesusastraan
IBD dikembangkan di indonesia berawal dari basic humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin humanus yang berarti manusiawi, halus. Hampir di setiap jaman, seni termasuk sastra yang memegang peranan penting. Ini dikarenakan seni merupakan ekspresi nilai-nilaikemanusian. Seni memegang peranan penting karena nilai-nilai kemanusian yang normatif. Hampir di setiap jaman seni mempunyai peran penting. Karena sastra menggunakan bahasa, sementara itu bahasa mewakili pernyataan manusia. Manusia dan sastra pada hakekatnya satu. Kenyataan inilah yang mempermudah sastra untuk berkomunikasi. Sastra juga mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra penjabaran abstraksi. Sastra juga didukung oleh cerita yang bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat.

IBD adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dari MKDU. IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (The Humanities), akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Pada waktu menggunakan karya sastra, misalnya. Mahasiswa tidak perlu mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra, dan sebaginya. Memang seperti cabang-cabang the humanities lainnya, dalam Ilmu

            Budaya Dasar sastra tidak diajatkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus. Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya. Orientasi the Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.


I.ii       IBD yang dihubungkan dengan prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Adapun unsur-unsur instrik dalam prosa:

1.      Tema adalah tentang apa prosa tersebut berbicara
2.      Amanat atau pesan yaitu nasehat yang hendak disampaikan kepada pembaca
3.      Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita
4.      Perwatakan atau karakteristik atau penokohan adalah cara-cara pengarang menggambarkan watak pelaku
5.      Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan diri
6.      Sudut pandang orang pertama adalah pengarang sebagai pelaku
7.      Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang tidak menjadi pelaku
8.      Latar atau seting adalah gambaran atau keterangan mengenai tempat, waktu, situasi atau suasana berlangsungnya peristiwa
9.      Gaya bahasa adalah corak pemakaian bahasa

Jenis – jenis Prosa terbagi menjadi 2 yaitu :

1.      Prosa lama :
>  Hikayat
>  Sejarah
>  Kisah
>  Dongeng

2.      Prosa baru :
>  Roman
>  Novel
>  Cerpen
>  Riwayat
>  Kritik
>  Resensi
>  Esai


I.iii      Nilai nilai dalam prosa fiksi

Prosa fiksi dalah prosa yang mempunyai nilai-nilai yang didapatkan oleh pembaca lewat sastra, berikut ini merupakan nilai-nilai yang ada di dalam prosa fiksi:
1.      Memberikan wawasan, karena yang didapatkan oleh pembaca adalah pengetahuan tentang nilai – nilai prosa fiksi yang mereka baca.
2.      Memberikan informasi, karena yang didapatkan oleh pembaca bukan hanya wawasan melainkan informasi yang banyak dari berbagai tokoh prosa fiksi di dunia.
3.      Memberikan kesenangan, selain memberikan wawasan dan informasi juga dapat memberikan kesenangan pembaca yang di selilingi dengan sejarah – sejarah zaman dahulu kala.
4.       Memberikan warisan, dapat di berikan kepada cucu – cucu kita nanti untuk bekal mereka dalam memdalami prosa fiksi tersebut.

I.iv      IBD yang dihubungkan dengan puisi

Puisi merupakan sebuah bentuk karya sastra singkat yang bertujuan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran kita, apa yang ada di hati kita, dan apa yang ada di jiwa kita. Puisi merupakan bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.

Kreativitas Penyair Dalam Membangun Puisinya, yaitu ;

1.        Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan tentang gambaran angan.
2.      Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang memiliki makna ganda, banyak tafsir.
3.       Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.      Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberikan tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.      Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati pembaca.



BAB II  PENUTUP

II.i       Kesimpulan

Banyak ilmu sastra yang mengandung unsur budaya, seperti prosa dan puisi diatas, untuk itu kita dapat mengerti arti yang terkandung disetiap puisi atau prosa tersebut. Kita juga butuh pendalaman dan pengalaman untuk memahami hal ini, oleh karena itu kesusatraan sangat berkaitan dengan sosial dan budaya.

BAB III  PERTANYAAN

III.i     Pertanyaan

1.      Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya mengajak pembaca untuk…
a.       Bersenang-senang                      c.  Merenung  
b.      Membaca                                      d.  Mengikuti kehendak jamannya

2.      Prosa baru terbagi menjadi 5, kecuali…..
a.       Kisah                             c. Cerita pendek
b.       Biografi                        d. Dongeng



3.      Prosa lama terbagi menjadi 5, kecual….
a.       Sejarah                         c.    Epos
b.       Hikayat                        d.   Kisah

4.      Dibawah ini adalah nilai-nilai yang terkandung dalam prosa fiksi, kecuali…
a.        Memberikan wawasan kultura              c.  Memberikan kepuasan diri
b.       Memberikan kesenangan                      d.  Memberikan informasi

5.        Sastra” berasal dari bahasa…
a.         Jawa                    c. Sansekerta
b.          Latin                    d.  Inggris


DAFTAR PUSTAKA








Tidak ada komentar:

Posting Komentar