Dalam hidup ini, pandangan hidup
ternyata sangat penting, baik untuk kehidupan sekarang maupun akan datang.
Pandangan hidup merupakan bagian hidup manusia, karena tidak ada seorang pun
yang hidup tanpa pandangan hidup merkipun tingkahnya berbeda-beda.
Menurut Koendjaraningrat, pandangan
hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, yang dipilih secara
selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat. Pandangan hidup
terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup, semuanya itu tidak dapat
dipisahkan dengan kehidupan.
Dalam hidup ini kita sangat membutuhkan
pandangan hidup, karena pandangan hidup akan mengacu kita pada kehidupan yang
lebih baik dan memotifikasi kita untuk menggapai sesuatu yang kita inginkan.
A. Pengertian Pandangan Hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan
hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depan
seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan
pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.
Pendapat atau pertimbangan itu
merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu
dan tempat hidupnya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu
sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan
hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya.
2. Pandangan
hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada suatu Negara.
3. Pandangan
hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
B. Cita-Cita
Menurut kamus besar bahasa Indonesia,
cita-cita adalah keinginan atau kehendak yang selalu ada di dalam pikiran atau
sebuah tujuan sempurna (yang akan dicapai atau dilaksanakan) dimana untuk
mewujudkannya, kepentingan pribadi harus dikesampingkan.
Banyak orang yang mengganggap mimpi
atau impian itu sama dengan khayalan atau angan-angan tetapi sebenarnya serupa
tapi tak sama. Mimpi atau impian itu lebih ke arah sesuatu yang dapat digapai
sedangkan khayalan atau lamunan itu lebih ke arah keinginan yang tidak dapat
direalisasikan.
Dari kecil kita sering dinasehati oleh
orangtua, guru ataupun orang lain untuk memiliki cita-cita setinggi langit.
Semua itu memang benar karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup
kita akan membuat kita semangat dan bekerja keras untuk menggapai kehidupan
yang lebih baik di dunia.
C. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan
yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral,
perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia berbuat baik, karena menurut
kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya
manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang
terdiri atas jiwa dan badan.
Manusia merupakan mahluk sosial yang
berarti manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling
menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling
mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.
Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat
menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan
oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak
seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan,
tindakan atau tingkah laku.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah
laku setiap orang ada tiga, yaitu:
1. Pertama
faktor pembawaan yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam
kandungan.
2. Faktor
kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan.
3. Faktor
ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang
pernah diperoleh.
D. Usaha atau perjuangan
Usaha atau perjuangan adalah kerja
keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak
atau ilmu maupun denan tenaga ataupun dengan jasmani, atau dengan kedua-duanya.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat
manusia. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan
terbatas timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia
lainnya.
Perjuangan tidak selalu identik dengan
lamanya kita melakukan proses implementasi untuk mewujudkan keinginan kita.
Bisa jadi seseorang membutuhkan perjuangan yang lebih singkat dengan sedikit
sumber daya yang dibutuhkan, sedangkan individu lainnya justru
sebaliknya.Kesiapan, ketersediaan dan kualitas sumber daya, strategi, situasi
dan tingkat kesulitan yang dihadapi, serta dukungan dari lingkungan eksternal
amat menentukan seberapa besar dan lamanya sebuah perjuangan harus dilakukan.
E. Keyakinan atau
kepercayaan
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi
dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr.
Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu :
1. Aliran
naturalisme; hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan
kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari nature, dan itu dari Tuhan. Tetapi
yang tidak percaya pada Tuhan, nature itulah yang tertinggi. Aliran naturalisme
berisikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada.
2. Aliran
intelektualisme; dasar aliran ini adalah logika atau akal. Manusia mengutamakan
akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang
baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa
dengan kekuatan piker (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan
akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat Bantu mencapai kebajikan yang
maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan
akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan
manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh
keyakinan kebenaran yang diterima akal.Benar menurut akal itulah yang baik.
Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal dengan kata
lain ilmu dan teknologi. Pandangan hidup ini disebut liberalisme. Kebebasan
akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun tingkah
lakudan perbuatannya itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan akal lebih
ditekankan pada setiap individu. Karena itu individu yang berakal atau berilmu
dapat menguasai individu yang berpikir rendah.
3. Aliran
gabungan; dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib
artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar
keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar
tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika
berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi apa yang benar menurut logika
berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani. Apabial aliran ini dihubungkan
dengan pandangan hidup, maka akan timbil dua kemungkinan pandangan hidup.
Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati
nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak
menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu,
melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut
sosialisme. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal,
kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik sebagia
logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik
secara individual maupun secara kolektif panangan hidup ini disebut sosialisme-religius.
Kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat
diterima oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.
F. Langkah-langkah
berpandangan hidup yang baik
Setiap manusia pasti mempunyai
pandangan hidup apapun dan bagaimanapun itu untuk dapat mencapai dan berhasil
dalam kehidupan yang diinginkannya. Tetapi apapun itu, yang terpenting adalah
memiliki pandangan hidup yang baik agar dapat mencapai tujuan dan cita-cita
dengan baik pula.
Adapun langkah-langkah berpandangan
hidup yang baik yakni :
1. Mengenal,
mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari
setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
2. Mengerti,
mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila
dalam bemegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup
pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur
kehidupan bemegara. Begitu juga bagai yang berpandangan hidup pada agama Islam.
Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur’an, hadist dan bagaimana kedua hal
tersebut mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.
3. Mengkhayati,
dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar
mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri. Menghayati disini dapat
diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan
memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa
hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang
dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu
atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan
hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu
sendiri.
4. Meyakini,
meyakini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian
sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
5. Mengabdi,
mengabdi merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini
sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh
orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan
perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan
manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah
meninggal yaitu di alam akhirat.
PERTANYAAN
1.
Pandangan hidup berdasarkan asalnya terdiri dari...
a. 1
b. 2
c. 3 *
d. 4
2.
Keinginan atau kehendak yang selalu ada di dalam pikiran atau sebuah tujuan
sempurna (yang akan dicapai atau dilaksanakan) dimana untuk mewujudkannya,
kepentingan pribadi harus dikesampingkan adalah pengertian dari...
a. cita-cita *
b. pandangan hidup
c. kebajikan
d. usaha
3.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang terdiri dari...
a. 1
b. 2
c. 3 *
d. 4
4.
Kerja keras untuk mewujudkan cita-cita merupakan bentuk dari...
a. usaha *
b. keyakinan
c. kepercayaan
d. kebajikan
5.
Dibawah ini adalah langkah-langkah berpandangan hidup yang baik, kecuali...
a. mengenal
b. menyesali *
c. mengerti
d. meyakini
DAFTAR PUSTAKA